Cerita Horor

Ada seorang pengusaha yang membeli vila bekas di atas bukit. Letaknya di tengah2 hutan dan sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.
kemudian tak lama kemudian ia dan sekeluarga pindah ke sana. Ketika malam hari di dinding sebelah kanan pengusaha selalu terdengar bunyi dinding yang digores *Kriett**Kriett**Kriett*. Pagi harinya ia coba mengecek ternyata kamarnya adalah kamar terujung dari rumah tersebut. Jadi bunyi apakah itu? Rumahnya berbentuk memanjang dengan koridor panjang dan kamarnya berada di paling ujung kanan dari koridor tersebut. Tetapi ketika melihat dari luar, sepertinya ada sebuah kamar lagi yang sempit. Dan anehnya lagi setiap tembok kamar tersebut catnya terlihat sudah usang,tetapi tidak demikian dengan tembok di akhir koridor. Penasaran bercampur takut, ia menyuruh para tukang untuk menjebol tembok koridor tersebut.Dan hipotesisnya benar. ada sekitar dua meter koridor lagi yang ditutup oleh tembok itu. Selesai membongkar tembok... terdengar suara tangisan sayup-sayup. Otomatis semuanya terperanjat kaget. Terlihat ada pintu kecil berukuran 1 meter x 50 cm.Si pengusaha mencoba dengan langkah goyah dan tangan gemetar membuka pintu itu. Pintu itu tidak dikunci! Gagang pintu lalu diputar *krek* dan ditarik ke luar *kiiit*. Betapa kagetnya ternyata di balik pintu itu ada beton yang menghalanginya. Pengusaha itu lalu tiba-tiba berteriak histeris dan mengambil palu beton. Seperti orang gila ia memukuli beton yang menghalangi lubang pintu itu. Para tukang mencoba menghentikannya, tetapi bagai kerasukan ia terus memukuli beton itu tanpa mengindahkan para tukang tersebut. Dengan tangan yang berdarah2 setelah mencoba sekuat tenaga menghancurkan beton itu, tidak lama kemudian *brakk*, beton itu pecah berkeping keping. Setelah itu si pegusaha tiba-tiba lemas dan pingsan. Kemudian ia dipindahkan ke kamarnya.Saat ia sadar, ia dengan susah payah bangun dan mencoba melihat apa isi ruangan itu. Dan ternyata di sana hanyalah gudang gelap. Tak ada yang terlihat. Diambillah senter dan di ruangan sempit itu hanya terlihat sebuah gentong besar. Dengan sedikit kecewa, tanpa mengcek isi gentong itu ia lalu berhadapan balik untuk keluar. Ketika senter dihadapkan ke sekeliling ruangan sempit yang hanya berlebar satu meter itu, betapa kagetnya, di semua bagian dindingnya telihat goresan di dinding yang isinya adalah tulisan yang sama "ayah keluarkan aku dari sini" "ayah aku lapar tolong aku" "ibu aku haus" "ibu aku kedinginan" "TOLONG SIAPAPUN KELUARKAN AKU DARI SINI". Tidak ada penghuni, tidak ada alat untuk menggores. Ia mendekatkan senter ke salah satu tulisan "TOLONG SIAPAPUN KELUARKAN AKU DARI SINI" terihat dari bekasnya ternyata itu adalah bekas goresan dinding dengan kuku bercampur darah. Siapa yang menulisnya? ia kembali menggigil... Teringat satu hal, ia mendekatkan senter itu ke arah gentong. Dibuka gentong itu dan yang terlihat adalah kerangka anak kecil yang hanya berselimut baju saja. Si pengusaha kaget bukan main. Ia berteriak sehingga semua orang ikut berkerumun ke sana. Setelah diselidiki ternyata itu adalah kerangka dari anak pemilik vila itu. pemilik vila itu telah sekian lama mencari anaknya yang hilang ketika ia ingin pindahan. Saat pindahan itu bertepatan dengan renovasi tahunan vila itu.Soal bunyi yang didengar pengusaha itu, hanya ia saja yang mengetahuinya dan kisah tersebut hilang seiring dengan waktu dan vila itu tetap berdiri menjadi saksi bisu tentang apa yang terjadi....